Posts

Showing posts from February, 2022

PENERAPAN TEKNIK COACHING DALAM PEMBELAJARAN YANG BERPIHAK PADA MURID

Image
GREGORIUS GANGGUR CGP ANGKATAN 3, KABUPATEN MANGGARAI Keberpihakan pada murid merupakan salah satu wujud merdeka belajar. Keberpihakan pada murid tidak diterjemahkan sebagai berpihak pada semua aktivitas, sikap dan tutur murid. Keberpihakan dimaksud adalah keberpihakan pada minat dan kebutuhan belajar murid, gaya belajar dan kodrat alam serta kodrat zaman murid. Guru dalam hal ini harus mengetahui bahwa hakekat seorang manusia terlahir bukan seperti selembar kertas kosong. Sebagai manusia, murid tentunya hadir di kelas dengan latar belakang, kemampuan dan potensinya masing-masing. Guru hadir di tengah murid untuk membentuk latar belakang murid menjadi sebuah fondasi dalam mengembangkan kemampuan dan potensi anak murid agar makin nampak dan kuat. Untuk mencapai hal tersebut nilai dan peran seorang guru menjadi sangat vital dalam mewujudkan kemerdekaan belajar. Guru tidak hanya hadir di tengah anak murid untuk menyajikan materi sebagaimana tertuang dalam kurikulum. Guru hadir tidak hanya

Pembelajaran Sosial dan Emosional Dalam Mewujudkan Merdeka Belajar

Image
  GREGORIUS GANGGUR CGP ANGKATAN 3, KABUPATEN MANGGARAI      Mewujudkan merdeka belajar adalah tujuan utama pendidikan Indonesia saat ini. Di bawah slogan ‘Merdeka Belajar’ pemerintah melalui Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) membuat arah dan kebijakan pendidikan menuju terciptanya peserta didik yang berkompeten, berakhlak mulia, berkarakter, dan berbudi pekerti luhur sesuai nilai-nilai Pancasila. Mengganti Ujian Sekolah Berstandar Nasional dengan Asesmen oleh satuan pendidikan, penghapusan ujian nasional dan diganti dengan Asesmen Kompetensi Minimal, Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, penerimaan peserta didik yang fleksibel dan peluncuran program guru penggerak dan sekolah penggerak merupakan serangkaian kebijakan menuju tercapainya kemerdekaan belajar bagi peserta didik dan kemerdekaan mengajar bagi para guru di seluruh Indonesia (bdk. Panduan PGP). Program dan kebijakan tersebut semuanya bermuara pada tercapainya profil pe

KORELASI FILOSOFI PRATAP TRILOKA KHD DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

Image
  GREGORIUS GANGGUR CGP Angk. 3, Kab. Manggarai-NTT   Sudah tujuh (7) bulan Penulis menjalani Pendidikan Guru Penggerak. Sejak Juli penanggalan kedua belas tahun 2021, Penulis berkutat dengan aktivitas dan kegiatan dalam Program Pendidikan Guru Penggerak, Angkatan 3, Kabupaten Manggarai. Banyak suka dan duka telah dilalui hingga saat ini. Ada banyak kisah, pengalaman, pelajaran hidup telah dan akan diperoleh melalui berbagai rangkaian kegiatan dalam program tersebut. Sejak awal kegiatan ini, Penulis merasa terberkati mendapatkan kesempatan untuk turut ambil bagian dalam program yang sungguh bernas tersebut. Begitu banyak hal telah Penulis temukan dalam kegiatan ini. Materi pembelajaran yang disajikan melalui modul pembelajaran telah memberikan energi dan asupan pengetahuan baru bagi Penulis untuk bisa menjadi referensi, menjadi landasan, menjadi acuan, menjadi kompas atau bahkan menjadi harta yang tak ternilai dalam meningkatkan kapasitas diri sebagai orang yang diguguh dan ditiru di

PPGP Merupakan Akses Perbaikan Kualitas Pendidik Indonesia

Image
  Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) merupakan sebuah kebijakan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) dalam upaya perbaikan mutu Pendidikan Indonesia. Program ini merupakan salah salah satu kebijakan untuk menciptakan merdeka belajar yang dicanangkan oleh Kemdikbudristek pada tahun 2019 silam. Tujuan dari program ini tentunya sangat mulia yakni kegiatan pengembangan profesi melalui pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada kepemimpinan pembelajaran agar mampu mendorong tumbuh kembang peserta didik secara holistik; aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik; serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila. Menilik fokus program ini yaitu kepemimpinan pembelajaran, dapat diasumsikan bahwa salah satu unsur yang menjadi degradasi mutu Pendidikan Indonesia adalah pendidik sebagai pemimpin pembelajaran.

MALAH MALAS MASAL (Refleksi Pembelajaran Jarak Jauh)

Image
  Pandemi Covid-19 terus memakan korban termasuk di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Hingga saat ini jumlah yang terpapar atau positif Covid-19 terus meningkat. Kabupaten Manggarai, salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur tidak luput dari penyebaran virus yang awalnya ditemukan di Wuhan-China pada akhir tahun 2019. Data yang dirilis oleh Satuan tugas Kabupaten Manggarai, Sabtu, (13/02/2021, pukul 20.00 WITA) sudah mencapai angka 1361 kasus dengan rincian Rapid Diagnostic Test Antigen (RDT-Ag) sebanyak 1232 terkonfirmasi positif, Rapid Test-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dan Test Cepat Molekuler (TCM) sebanyak 129 kasus. Pemberlakuan social distancing dan standar protokol kesehatan yang ketat terus diterapkan demi menekan dan mengurangi penyebaran covid-19. Lembaga pendidikan, dari level paling bawah hingga perguruan tinggi, masih tidak diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka. Otoritas lembaga pendidikan mulai dari tingkat pusat sampai daerah belum mencab

REFLEKSI BELAJAR DARI RUMAH SELAMA MASA COVID-19: PENDIDIK LEBIH MEMBUKA DIRI DENGAN PERKEMBANGAN IT

Image
  Corona Virus Disease Nineteen (COVID-19) telah melumpuhkan semua tatanan aspek kehidupan umat manusia di seluruh penjuru dunia. Indonesia pun tidak luput dari keganasan virus ini. Penyebarannya begitu cepat. Lewat Satuan Tugas (Satgas) pemerintah melakukan berbagai upaya menangani covid-19 seperti pemberlakuan social distancing/physical distancing dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penyebaran virus. Physical Distancing dan PSBB berakhir tanpa mengkahiri angka tertular Covid-19 di seluruh nusantara. Dampak covid pun berimbas pada pendidikan. Sekolah-sekolah diberhentikan kegiatan belajar mengajar. Pemerintah lewat Surat Edaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan nomor 15 Tahun 2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) memerintahkan agar peserta didik belajar dari rumah. Hajatan Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang su

DEGRADASI MINAT SISWA TERHADAP BAHASA INGGRIS

Image
  Tak dapat dipungkiri bahwa bahasa Inggris merupakan bahasa dengan jumlah penutur terbanyak di dunia. Penutur bahasa tersebut bukan saja berasal dari negara penutur asli (mother tongue) bahasa Inggris akan tetapi hampir seluruh negara di belahan bumi mempelajari bahasa Inggris. Ketertarikan penutur bukan asli penutur bahasa Inggris bisa disebabkan berbagai faktor. Ketertarikan itu seperti tuntutan sebuah profesi atau pekerjaan, ingin bepergian ke luar negeri, mendapatkan status sosial dan lain sebagainya. Peningkatan jumlah penutur dari tahun ke tahun dapat pula dipengaruhi oleh adanya penetapan bahasa Inggris sebagai salah satu mata pelajaran wajib dalam kurikulum pendidikan suatu negara. Hal tersebut juga terjadi di Indonesia. Kurikulum pendidikan Indonesia menetapkan bahasa Inggris sebagai salah satu mata pelajaran wajib (compulsory subject) bagi peserta didik pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Menengah Atas (SMA/SMK). Bahkan pada sebagian SD dan TK pelajaran bahasa

Peran Bahasa Inggris di Era Digital

Image
  Di era industri 4.0 bahasa Inggris memiliki peran penting dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.   Publikasi dan pengenalan pengetahuan pun teknologi baru, selalu menggunakan bahasa Inggris sebagai medio penyampaian kepada khalayak umum. Baik melalui bahasa verba maupun non verba penggunaan bahasa Inggris tetap menjadi pilihan pertama. MENGAPA BAHASA INGGRIS? Bahasa Inggris merupakan bahasa pengantar dalam komunikasi global. Bahasa Inggris merupakan bahasa yang memiliki jumlah pembicara teratas di planet bumi. Menyadari pentingnya peran bahasa Inggris, beberapa negara di dunia yang bukan sebagai bahasa ibu, menetapkan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua (second language), bahasa asing (foreign language) hingga menetapkan sebagai compulsory subject dalam kurikulum pendidikan. Bahasa Inggris dipandang sebagai salah satu sarana utama dalam berkomunikasi dan tatanan kehidupan sehari-hari masyarakat suatu negara. Bahasa Inggris tidak lagi menjadi suatu alat komunikasi semata, tetapi lebi

JURNAL MONOLOG: Refleksi Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Image
Gregorius Ganggur CGP Angkatan 3, Kabupaten Manggarai Pada kesempatan ini Penulis ingin berbagi dengan pembaca terkait materi pembelajaran modul 3.1 Pendidikan Guru Penggerak. Modul yang dapat diakses melalui Learning Management System (LMS) Calon Guru Penggerak membahas Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran. Sebagaimana tujuan mulia dari Program Pendidikan Guru Penggerak adalah menyiapkan Pemimpin pembelajaran Pendidikan Indonesia masa depan yang tentunya memberikan kemerdekaan belajar sehingga terwujudnya Profil Pelajar Pancasila. Dalam modul 3.1 Calon Guru Penggerak mempelajari konsep pengambilan keputusan yang tentunya akan memberikan dampak baik tanpa merugikan pihak atau golongan tertentu. Agar sebuah keputusan yang diambil tidak keliru, seorang Calon Guru Penggerak diarahkan untuk memahami nilai-nilai kebajikan universal yang dapat menjadi rujukan atau acuan dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Nilai-nilai dimaksud umumnya sudah melekat dalam

MERDEKA BELAJAR: Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Image
(Oleh: Gregorius Ganggur-Calon Guru Penggerak Angkatan 3 Kab. Manggarai) Merdeka belajar merupakan sebuah kebijakan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) dalam memajukan dunia Pendidikan Indonesia saat ini. Kebijakan itu bertujuan untuk memperbaiki   pola pikir publik dan pemangku kepentingan pendidikan menjadi komunitas penggerak Pendidikan. Kebijakan Kemdikbudristek itu dibuat dalam upaya menjawabi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2019-2024, dimana salah satu visi Pemerintah yakni berfokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui peningkatan kualitas pendidikan dan manajemen talenta. Untuk mencapai kualitas Pendidikan dan talenta yang baik, pemerintah melalui kemdikbudristek telah melakukan berbagai gebrakan. Di bawah payung slogan merdeka belajar pemerintah melakukan beberapa langkah konkrit untuk mengejawantahkan visi yang tertuang dalam RPJMN tahun 2019-2024. Adapun Langkah atau gebrakan yang dilakukan ole