Catatan Kegiatan Lokakarya 8 Guru Penggerak Kabupaten Manggarai


Sesi Foto bersama Usai LK 8 Guru Penggerak (Foto: Istimewa)

Waktu berlalu begitu cepat. Tidak terasa perjalanan Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3, Kabupaten Manggarai telah memasuki Lokakarya kedelapan, Sabtu, (04/06/2022). Perjalanan pendidikan yang cukup panjang dan menguras energi dan pikiran. Di tengah kesibukan menjalankan tugas sebagai Guru bagi anak murid di lembaga pendidikan SMA Negeri 1 Satarmese, Penulis mengikuti program pendidikan ini dengan berbagai tantangan dan hambatan yang datang tanpa kompromi. Semua tentunya oleh karena Kebesaran dan Kemurahan Tuhan serta dukungan dari berbagai pihak sehingga bisa sampai pada tahap ini.

Dalam kegiatan Lokakarya kedelapan tersebut, penulis bersama Calon Guru Penggerak lainnya yang tergabung dalam kelas D tampak semangat dan bahagia mengikuti tahapan itu. Di ruang pojok Gedung tua rumah Ret-Ret Efata, bersama tiga Pengajar Praktik Kabupaten Manggarai, kami menulis kisah akan apa yang telah dibuat, mendesain akan apa yang mesti dievaluasi dan mengukir asa agar tetap bergerak dan menggerakkan.

Sebelum Penulis melangkah masuk dalam ruangan kelas, ketiga Pendamping; pak Sinyo, Ibu Ilan dan ibu Astin terlihat sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk kegiatan Lokakarya. Mereka begitu ceriah dan semangat menyiapkan apa yang menjadi kebutuhan bagi CGP dampingan mereka. Walau mendung menyelimuti kota Ruteng semangat ketiganya membakar asa para dampingan. 

Pak Sinyo mengantar kami dalam doa memulai kegiatan. Kemudian dilanjutkan dengan sesi ‘Dimana Saya Sekarang?’ oleh ibu Ilan. Peserta Lokakarya yang adalah CGP dampingan ketiga Pengajar Praktik tersebut dengan antusias berbagi apa yang telah, dan sedang dilakukan di sekolah masing-masing, dengan mengacu pada empat kompetensi seorang Guru Penggerak yakni; Mengembangkan diri dan orang lain, Memimpin Pembelajaran, Memimpin Pengembangan Sekolah dan Memimpin Manajemen Sekolah. Peserta lalu berbagi dalam kelompoknya masing-masing terhadap praktik baik dari kompetensi yang ada. 

Ibu Ilan (Pengajar Praktik) saat memandu kegiatan LK 8

Berlandaskan pada adagium Guru Penggerak ‘Belajar tanpa refleksi adalah sia-sia, Refleksi tanpa belajar adalah bahaya’ semua peserta berbagi hal-hal yang telah dilakukan dengan mengukur ketercapaian penerapan materi pembelajaran Pendidikan Guru Penggerak.

Soliditas dan kerja sama ketiga Pengajar Praktik makin nampak, ketika pada sesi berikutnya, ibu Astin mengajak peserta Lokakarya untuk melakukan refleksi terhadap pembelajaran dengan menuliskan pada sticky note tentang praktik baik. Dengan topik ‘Ambil Pelajaran, Lakukan Perbaikan’ peserta mencoba untuk merefleksikan Praktik baik apa yang telah dikembangkan dari kompetensi Guru Penggerak, Tantangan yang dihadapi dalam upaya pengembangan Kompetensi Guru Penggerak dimaksud dan upaya perbaikan apa yang telah dilakukan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan kompetensi tersebut.

Peserta kembali berbagi dengan teman dalam kelompoknya masing-masing. Semangat berbagi dalam kelompok, membuat waktu tidak terasa berjalan begitu cepat. Usai makan siang, peserta lalu merancang Rencana Kerja Peningkatan Kompetensi Guru Penggerak dan Rencana Kerja Pengembangan Program yang tentunya berdampak pada murid. Pak Sinyo memandu dan membimbing kegiatan tersebut. 

Di pengujung kegiatan Lokakarya, Ibu Ilan kembali menjadi pemandu dalam sesi ‘Strategi Pelibatan Warga Sekolah’ dimana dalam sesi ini kami sebagai peserta berdiskusi dan berbagi tentang pelibatan warga sekolah dengan mengidentifikasi warga sekolah yang menghambat program dan warga sekolah yang mendukung program.


Pak Sinyo (Pengajar Praktik) saat memandu kegiatan LK 8

Diakhir kegiatan, yakni Penutup dan Rencana Tindak lanjut, pak Sinyo menegaskan agar sekiranya setiap CGP atau peserta Lokakarya mampu melakukan atau membuat aksi nyata terhadap setiap rencana program kerja dalam satu tahun ke depan. Menurutnya, Rancangan Program tidak akan bermakna tanpa aksi nyata. Sehingga, dia berpesan kepada semua CGP untuk memulai melakukan praktik baik dengan melakukan aksi nyata di sekolah masing-masing demi tercapai program berdampak pada murid sehingga akan mampu mewujudkan profil Pelajar Pancasila. (**)

Comments

  1. Perjalanan yg mengajarkan banyak hal, umur panjang untuk hal-hal baik. Salam dan bahagia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih telah mengingatkan ase guru. Kiranya bermanfaat demi kemajuan pendidikan kita

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pentingnya Komunikasi Asertif Dalam Sebuah Relasi Kerja

Mewujudkan Student Agency Melalui Pengelolaan Program Pelatihan Google Workspace for Education