Posts

Pentingnya Komunikasi Asertif Dalam Sebuah Relasi Kerja

Image
  Gregorius Ganggur - Guru SMAN 1 Satarmese (Foto: Dokpri) Coretan sederhana ini sudah pernah publish di media online FLORESKU.COM pada Minggu, 05 Februari 2023 dengan judul yang sama.    Tulisan ini tidak mewakili cara pandang lembaga dimana penulis berkarya. Pandangan dalam coretan sederhana ini murni pemikiran atau cara pandang penulis berdasarkan pengamatan, pengalaman dan gaya komunikasi penulis. D alam kehidupan sehari-hari, kita diperhadapkan dengan berbagai bentuk kerja sama dengan berbagai pihak, komunitas, organisasi, lembaga, dan masyarakat. Kerja sama itu tentu dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan bersama. Agar tujuan tercapai maka dibutuhkan sebuah komunikasi. Habermas dalam bukunya Frans Magnis Suseno Pijar-Pijar Filsafat (2005: 86) mengatakan komunikasi merupakan hubungan yang simetris atau timbal balik; komunikasi bukan hubungan kekuasaan melainkan hanya dapat terjadi apabila kedua belah pihak saling mangakui kebebasannya dan saling percaya. Dalam membangun kerja sam

Menara Gereja Saksi Bisu Pembekalan Calon Pengajar Praktik Angkatan 8

Image
  Foto: Dokpri GREGORIUS GANGGUR - GURU SMAN 1 SATARMESE Tulisan sederhana ini merupakan refleksi perjalanan selama 15 hari mengikuti pembekalan Calon Pengajar Praktik Angkatan 8, Gelombang 3. Menyarikan hasil refleksi pembelajaran selama 15 hari pengembaraan mencari ilmu untuk pengembangan diri, penulis mencoba menuangkannya menggunakan model refleksi 4F . A khir pekan di penghujung bulan Februari, saya berniat menyegarkan diri dengan mengunjungi kota wisata Super Premium Labuan Bajo. Setelah seminggu lebih berjuang bersama orang-orang hebat, rekan, mitra sekaligus murid yang tergabung dalam komunitas ekstrakurikuler Jurnalistik, melaksanakan kegiatan pelatihan Jurnalistik Angkatan VIII bagi anggota yang baru saja bergabung dan juga beberapa kegiatan sosial yang cukup menguras energi dan pikiran. Keputusan untuk mengunjungi tempat yang telah lama tidak dikunjungi sudah bulat. Pagi, sebelum mentari mencium bibir pantai selatan Nuca Lale saya bergegas menyiapkan segala sesuatunya unt

Meramu Hasil Belajar Berlandaskan Pada Filosofi Ki Hadjar Dewantara.

Image
Gregorius Ganggur - Guru SMAN 1 Satarmese (Foto: Dokpri) Ki Hadjar Dewantara adalah sosok di balik kisah perjalanan Pendidikan Indonesia. Kelahiran 2 Mei 1889 itu dikenal oleh karena pemikirannya tentang pendidikan. Pemikiran-pemikirannya seabad lebih yang lampau terus menginspirasi pendidikan Indonesia. Menelisik sejarah dan perjalanan pendidikan Indonesia, wajar kalau pemikiran-pemikiranya tidak di lekang oleh waktu. Kita mungkin pernah mendengar sekolah kabupaten ataupun sekolah Bumiputera pada zaman Kolonial, namun kehadiran sekolah Taman Siswa yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara menjadi gerbang emas menuju kemerdekaan Indonesia dan budaya bangsa. Sekolah Taman Siswa hadir tidak hanya untuk calon pegawai atau pembantu colonial dalam melancarkan usah dagang mereka, Taman Siswa hadir dan mentransformasi pendidikan Indonesia. Dasar pendidikan Ki Hadjar Dewantara yakni   menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang se

Salahkah Berbagi Praktik Baik Dalam Pembelajaran ‘Merdeka Belajar’?

Image
  Gregorius Ganggur - Guru SMA Negeri 1 Satarmese Tulisan ini murni pandangan pribadi penulis. Pandangan ini tidak mewakili lembaga dimana penulis berkarya.   Membagikan praktik baik dalam pembelajaran saat ini ramai menghiasi berbagai media dan platform pembelajaran. Berbagai media baik yang diakses secara daring maupun luring menawarkan keunikan dan daya pikat tersendiri untuk menjadi media penunjang sekaligus menjadi media utama dalam merancang, mendesain, dan mengevaluasi program kegiatan dan proses pembelajaran di sekolah. Praktik baik tersebut tentunya berangkat dari pandangan para ahli, pengalaman dan kompetensi guru dalam proses pembelajaran. Guru yang melakukan praktik baik dalam pembelajaran tentunya memiliki pengetahuan yang cukup baik kognitif, pedagogik dan kemampuan lainnya dalam menunjang sebuah program yang dianggap baik untuk dibagikan ke khalayak umum. Dengan kemajuan teknologi, guru yang melakukan praktik baik membagikan pengalaman, pengetahuan dan kemampuannya denga

PENYEKA DI BALIK PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 3

Image
  GREGORIUS GANGGUR - GP Angkatan 3, Kab. Manggarai Tulisan ini hasil refleksi pribadi penulis setelah menyelesaikan pendidikan. Tulisan ini tidak sedang mengurangi atau pun mengabaikan peran setiap unsur dalam pendidikan guru penggerak yang telah dilewati penulis.   Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3, baru saja selesai. Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Direktuk Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan, Dr. Iwan Syahril, Ph. D menutup Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3 secara resmi pada tanggal 20 Juli 2022. Sebanyak 2760 Calon Guru Penggerak yang tersebar di 56 kabupaten/kota dinyatakan lulus dalam pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3. Dari 2760 Guru Penggerak tersebut sebanyak 71 orang yang dinyatakan lulus adalah Guru Penggerak Kabupaten Manggarai termasuk di dalamnya penulis sendiri. Selama 9 bulan yakni sejak 13 Agustus 2021 hingga 25 Juni 2022, penulis mengikuti program pendidikan guru penggerak yang dilakukan melalui daring dan luring. Denga

Refleksi Kegiatan Penutup Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3 Kabupaten Manggarai

Image
Gregorius Ganggur-Guru SMAN 1 Satarmese Facts Sabtu, 25 Juni 2022 merupakan agenda pelaksanaan lokakarya penutup dalam program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3, Kabupaten Manggarai. Sebagai salah satu kegiatan dalam rangkaian kegiatan program Pendidikan Guru Penggerak, Penulis wajib mengikuti kegiatan dimaksud yang diselenggarakan di rumah ret-ret Efata, Ruteng. Pagi setelah ayam berkokok, Penulis bergegas menyiapkan segala sesuatunya karena semalam harus menghadiri farewell ala kadar dengan komunitas sosial hingga harus pulang larut malam dan tidak sempat berkemas. Sebelum neon di teras rumah padam, Penulis bergegas menuju sekolah menyiapkan sesuatu yang mestinya dilimpahkan kepada rekan kerja untuk menjalankan tugas melayani murid hari itu. Setelah segala sesuatunya telah siap, perjalanan sesungguhnya menuju lokasi kegiatan Lokakarya dimulai. Cuaca pagi itu masih cukup bersahabat sehingga tiba di tempat kegiatan sesuai yang diharapkan. Ruang kelas pembelajaran berbagi tepat di b

Ambil Pelajaran Perbaiki Diri

Image
Tulisan sederhana ini bentuk pandangan pribadi penulis atas pengadilan jalanan yang berakhir di ruang literasi SDN Oelbeba Fatuleu, Kabupaten Kupang, akhir bulan kemarin.   Gregorius Ganggur- Guru SMAN 1 Satarmese Kasus penganiayaan seorang guru oleh Kepala Sekolah dan beberapa guru terjadi di Sekolah Dasar Negeri Oelbeba, Desa Oebola, Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang, Selasa, 31 Mei 2022 viral di media sosial. Dalam video tersebut korban bapak Anselmus Nalle harus menerima bogelan berkali-kali dari kepala sekolah yang menjadi pimpinannya di lembaga pendidikan SDN Oelbeba. Video berdurasi 2 menit 38 detik tersebut, penulis dapatkan dari kiriman seorang ibu yang merasakan keprihatinannya terhadap pengadilan jalananan itu. Miris, menyedihkan sekaligus memalukan. Bapak Ansel yang sudah lari terbirit-birit usai dihantam dengan kursi dan balok di ruang rapat harus menerima pukulan demi pukulan Sang pimpinan yang mengamuk ibarat seorang petinju menyerang lawan yang sudah tak berdaya di p

Catatan Kegiatan Lokakarya 8 Guru Penggerak Kabupaten Manggarai

Image
Sesi Foto bersama Usai LK 8 Guru Penggerak (Foto: Istimewa) Waktu berlalu begitu cepat. Tidak terasa perjalanan Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3, Kabupaten Manggarai telah memasuki Lokakarya kedelapan, Sabtu, (04/06/2022). Perjalanan pendidikan yang cukup panjang dan menguras energi dan pikiran. Di tengah kesibukan menjalankan tugas sebagai Guru bagi anak murid di lembaga pendidikan SMA Negeri 1 Satarmese, Penulis mengikuti program pendidikan ini dengan berbagai tantangan dan hambatan yang datang tanpa kompromi. Semua tentunya oleh karena Kebesaran dan Kemurahan Tuhan serta dukungan dari berbagai pihak sehingga bisa sampai pada tahap ini. Dalam kegiatan Lokakarya kedelapan tersebut, penulis bersama Calon Guru Penggerak lainnya yang tergabung dalam kelas D tampak semangat dan bahagia mengikuti tahapan itu. Di ruang pojok Gedung tua rumah Ret-Ret Efata, bersama tiga Pengajar Praktik Kabupaten Manggarai, kami menulis kisah akan apa yang telah dibuat, mendesain akan apa yang me

Haruskah Menambah Mata Pelajaran Etika Demi Mengubah Perilaku Anak Murid?

Image
  Gregorius Ganggur - Guru SMA Negeri 1 Satarmese T ulisan ini adalah murni pandangan penulis. Penulis tidak bermaksud sedang menggurui pun menganggap pemikirannya sebagai satu-satunya solusi dalam menghadapi perubahan zaman terutama dalam pembentukan karakter dan budi pekerti anak murid. Minggu lalu, penulis tersenyap saat membaca obrolan di Whatsapp . Dalam obrolan itu, penulis tergelitik untuk menulis coretan sederhana ini terkait tanggapan guru yang mengatakan moral anak murid makin memprihatinkan. Menurutnya, Kurikulum saat ini belum mampu membentuk karakter dan moral yang baik pada anak murid. Sehingga, penting menambah mata pelajaran ETIKA dalam konten kurikulum. Penulis lalu mengetik kata etika pada kamus besar bahasa Indonesia. Di sana saya mendapatkan definisi kata ‘etika’ ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk; dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Penulis lalu mencoba menelusuri kata ‘akhlak’. Dalam KBBI dijelaskan bahwa akhlak adalah kelompok kata benda ya